Rabu, 05 Maret 2014

NASIB 'PENGKHIANAT' PKS, YUSUF SUPENDI DITINGGALKAN PENDUKUNGNYA

Fenomena Ustadz Yusuf Supendi beberapa waktu belakangan ini sempat menyita perhatian publik, salah satu deklarator PK ini belakangan keluar dan terlibat pertarungan sengit dengan para petinggi DPP PKS, utamanya karena kerap menyerang mantann presiden PKS dan ketua Majelis Syuro PKS. Meski demikian DPP PKS terkesan menutup diri tentang penyebab dikeluarkannya Yusuf Supendi  ini. Meski ada desas-desus yang juga berkeliaran disebagian kalangan kader. Namun, isu tersebut sengaja ditahan guna menghindari pencemaran nama baik dan agar tidak menjatuhkan wibawa ke ustadzan Yusuf Supendi di mata umat.

Selain desas-desus berkurangnya job ceramahnya akibat keluar dari PKS, Bergabungnya Yusuf Supendi ke Partai Hanura menuai beragam respon. Sejumlah pendukung yang mengatasnamakan murid setia Supendi menyesalkan sikap politik gurunya itu. Mereka pun menolak ajakan Yusuf Supendi untuk masuk Hanura dan bersama-sama membesarkan partai pimpinan Wiranto itu. Akhirnya para Pendukung Yusuf Supendi Kembali ke PKS.

“Lebih baik kembali kepada PKS daripada masuk ke dalam partai bukan Islam seperti Hanura,” kata sebagian pendukung Yusuf Supendi.

Salah seorang pendukung Yusuf Supendi, mengungkapkan kekecewaannya terhadap Yusuf Supendi. Menurutnya, selama ini ia mendukung Yusuf Supendi sebagai solidaritas tanpa menelusuri lebih jauh mengapa ia dipecat.

“Waktu itu kami mendukung beliau, tanpa perlu tahu alasan pemecatanya. Namun dengan masuknya ke Hanura, kami menjadi seakan sadar, pantas saja dahulu Pak Yusuf Supendi dipecat.

”Setelah sempat keluar dari PKS, pendukung Yusuf Supendi itu pun menyatakan akan kembali masuk ke PKS, meskipun harus memulai tahapan kaderisasi dari bawah lagi, sebagai anggota pemula.


Seperti diketahui, PKS merupakan partai Islam yang sangat ketat dalam proses pembinaan (kaderisasi). Anggota terbina PKS memulai pembinaan sebagai kader. Sedangkan untuk menjadi anggota terdaftar (belum kader), setiap warga negara Indonesia (WNI) bisa bergabung ke PKS.

Hal ini sangat wajar, mengingat HANURA adalah partai nasionalis, saat ini telah mengusung capres keturunan China yang non-Muslim, maka sangat wajar mereka menjadi berang. Sudah jadi rahasia umum basis tradisional PKS adalah kelompok ISlam konservatif, sangat tidak masuk akal kalau mereka mengalihkan suara dan dukungannya ke parpol nasionalis, apalagi yang mengusung capres atau cawapres non-Muslim, maupun wanita. Minimal kalaupun tidak golput, mereka hanya akan mengalihkan suara ke partai yang sealiran dengan mereka ke partai Islam lainnya seperti PPP, ataupun PBB yang tetap berazaskan Islam.