Selasa, 29 September 2015

Syiah Iran Dalang TRAGEDI MINA 2015..??



Di luar dugaan, jumlah korban meninggal tragedi Mina kali ini sangat besar, ditambah korban cidera dan luka-luka. Tampaknya ada yang tidak wajar. Kenapa?

Dahulu ketika jamarat masih sempit (tidak seluas sekarang), ketika terjadi insiden desak-desakan jumlah korban meninggal tidak sampai di atas 200 jamaah.

Petugas haji Saudi Arabia yang diturunkan sangat banyak dan sangat lebih dari cukup. Mereka sigap dan tangkas bekerja di lapangan memberikan pelayanan yang terbaik. Mereka adalah para petugas yang terlatih, professional, dan berpengalaman. Komitmen Pemerintah Saudi Arabia tidak main-main dalam memberikan khidmat terhadap Haramain dan pelayanan haji. Biaya besar dikeluarkan, berbagai saran dan masukan diterima dengan lapang dada, berbagai evaluasi dan perbaikan pelayanan terus ditingkatkan dari tahun ke tahun. Bahkan ada departemen dan kementerian khusus yang mengatur urusan haji dan pengelolaannya. Di antara hasil nyatanya, dalam waktu 10 tahun terakhir hampir-hampir tidak terdengar ada musibah yang berarti. Tentu saja itu semua berkat karunia Allah Taala Sang Pencipta dan Pemelihara manusia beserta jagat raya ini.

Pada tahun-tahun sebelumnya, pada jam yang sama dengan waktu kejadian tragedi Mina kemarin, arus jamaah memang padat, namun karena tertib dan teratur semuanya berjalan dengan lancar, termasuk jamaah haji bisa melempar jumrah dengan tertib, lancar, dan aman.

Tragedi kemarin terjadi BUKAN di jalan utama, melainkan di jalan cabang. Di tengah perkemahan resmi jamaah haji. Sebagaimana dilaporkan oleh Jubir Resmi Saudi Arabia, bahwa jalan tersebut merupakan jalan cabang, dan penumpukan jamaah dalam jumlah besar di jalan cabang tersebut BELUM PERNAH TERJADI SEBELUMNYA!!

Tempat terjadi tragedi, masih sangat jauh dari Jamarat, kurang lebih 2 Km!!

Jadi, lokasi tragedi tersebut di tengah perkemahan resmi, maka korbannya kemungkinan besar adalah jamaah haji resmi yang memiliki tenda resmi.

Jadi sekali lagi, insiden bukan di Jamarat, bukan pula di jalur utama pejalan kaki!!

Biasanya di jalan cabang ini, minim kerawanan insiden. Tingkat kepadatannya pun tidak seperti di jalur utama pejalan kaki. Kalau jamaah berjalan searah, walaupun dalam jumlah banyak, insya Allah aman dan lancar, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.

Maka sangat besar kemungkinan tragedi memilukan ini memang SUDAH DIDESAIN sedemikian rupa, ada orang-orang yang disiapkan untuk membuat kegaduhan dan keributan, kemudian sudah disiapkan pula statement-statement politiknya.

Jelas ada kepentingan besar untuk menjatuhkan Saudi Arabia di mata internasional. Musim haji merupakan waktu yang sangat tepat untuk membuat kegaduhan, yang dengan itu menjadi sarana sangat efektif untuk memojokkan Pemerintah Negeri Tauhid tersebut.

Fakta di lapangan membuktikan, bahwa tragedi berawal dari jamaah haji Iran yang sengaja bergerak melawan arus. Sebagaimana dilaporkan di media, pengakuan salah seorang pimpinan jamaah haji Iran, bahwa gerakan 300 jamaah haji Iran yang melawan arus sebagai sebab di balik tragedi Mina.

Iran sangat berkepentingan untuk membuat keributan pada musim haji, untuk menjatuhkan Saudi Arabia, menyusul kekalahan Syiah Hutsi di Yaman dukungan Iran, yang dengan rahmat Allah bala tentara Tauhid berhasil memukul mundur kaum Syiah Hutsi di Yaman.

Dilaporkan oleh salah satu media juga, bahwa mantan diplomat Iran mengungkap rencana intelijen pemerintah Iran untuk mempermalukan Kerajaan Arab Saudi dengan merusak pelaksanaan haji di musim ini. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan elemen-elemen ISIS dan beberapa elemen yang berada di bawah intelijen Iran.

Dinyatakan juga oleh mantan diplomat Iran tersebut bahwa pemerintah Iran telah menyepakati bahwa cara terbaik dan waktu terbaik untuk menghadapi Arab Saudi adalah ketika musim haji. Pemerintah Iran juga bersepakat bahwa kalau sekiranya tidak bisa menimbulkan keributan pada musim haji tahun ini, mereka akan kehilangan kesempatan dan harapan untuk membalas kekalahan sekutu mereka di Yaman (kelompok Houtsiyin) yang diserang oleh koalisi negara-negara Arab pimpinan Arab Saudi.

Mantan diplomat Iran tersebut juga menuturkan bahwa rencana ini telah dibahas dalam sebuah pertemuan, sepekan setelah bulan suci Ramadhan. Hadir dalam perencanaan tersebut adalah Ali Khamenei, beserta dengan tokoh-tokoh keamanan Iran seperti Qasem Sulaimany, Ali Akbar Wilayaty, Ali Larijani dan Alauddin Baroujerdi. Pertemuan tersebut digelar selama berjam-jam!!

Tepat sehari sebelum tragedi Mina, ketika jamaah Haji kaum muslimin sedang khusyu’ melaksanakan ibadah wuquf di Arafah, sebuah akun Facebook milik Hassan M Assegaf menebar provokasi melakukan pergerakan. Yang ternyata isi tulisan di facebook milik Irancorner Hassan M Assegaf itu SAMA PERSIS dengan isi akun resmi IJABI Pusat, juga diposting sehari sebelum tragedi Mina!!

Patut kita renungkan:

Bertahun-tahun pemerintah Saudi Arabia memberi pelayanan dengan tanpa ada insiden, pernahkah ada yang memberi apresiasi? Terkhusus negara Iran, pernahkah mengungkapkan penghargaan dan rasa terima kasih pada saat musim-musim haji yang telah lalu yang berlangsung sangat tertib dan khidmat? Tapi, mengapa begitu ada musibah, negara Iran tidak menampakan keinginan membantu pemerintah Saudi bahkan berlaku murka kepada pemerintah Saudi. Itu ditandai dengan kecaman Ali Khameini terhadap pemerintah Saudi.

Ada apa dibalik ini semua??

Mana suara kaum liberal, Syiah, dan orang-orang berpenyakit hatinya kala pemerintah Saudi bertahun-tahun mampu dan sangat perhatian terhadap keberlangsungan ibadah haji dengan penuh khidmat? Adakah mereka mengapresiasi pemerintah Saudi? Walaupun, penulis yakin, pemerintah Saudi sendiri tidak mengharap pujian dan sanjungan dari negara dan atau individu manapun.

Tahun ini pun, pelayanan pemerintah Saudi Arabia terhadap Jamaah Haji tidak ada yang berkurang, bahkan makin meningkat sebagaimana diakui oleh para jamaah Haji.
Namun tidak ada seorang pun yang bisa melawan Kuasa Allah. Dengan Hikmah dan Keadilan-Nya, Allah menghendaki terjadinya Tragedi ini.

Sungguh bertentangan dengan agama dan akal yang sesat, apabila tragedi ini dijadikan alasan untuk memojokkan dan menjatuhkan Saudi Arabia, seraya melupakan berbagai jasa baik yang sangat banyak, bahkan lupa atas kekuasaan dan keadilan Allah??

Mari kita turut andil membela al-haq dari serangan kuffar, munafiqin, dan para pembenci negeri tauhid. Ingat, kita membela Saudi bukan karena mereka semata-mata Saudi. Tapi kita membela Saudi karena mereka SATU-SATUNYA negara di dunia yang menjadikan Alquran dan as-Sunnah sebagai undang-undang. 



*) Disarikan dari Web Minhajin Anbiya


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2015/09/27/75017/soal-mina-syiah-iran-dalangnya-dan-saudi-jadi-korbannya/#ixzz3n1NHTKV1 

Kejahatan Syiah di Balik Duka Mina 1436 H

Tragedi Mina yang terjadi kemarin (24/9) mengejutkan banyak pihak. Setelah sebelumnya badai pasir dan hujan lebat menyebabkan jatuhnya alat berat yang menewaskan seratusan jiwa, kini lebih dari 700 nyawa melayang dalam tragedi Mina. Angka korban tewas ini menjadi jumlah terbesar kedua dalam penyelenggaraan ibadah haji khususnya di Mina dalam kurun waktu 30 tahun terakhir setelah tragedi Mina 1990 yang menewaskan 1426 jiwa.

Dunia Islam tersentak. Namun kali ini ada yang berbeda dengan tragedi Mina 1990. Kini alur informasi begitu cepat tersebar, baik yang valid maupun yang tak jelas sumbernya. Media sosial mengambil peran utama dalam hal ini. Hanya berselang satu hari bermunculanlah siaran-siaran pesan yang menbahas tragedi Mina kali ini. Media-media televisi—apalagi cetak—jauh tertinggal dengan tersebarnya kabar melalui media sosial.

Akibat dari tersebarnya berbagai siaran pesan tersebut, informasi tentang tragedi Mina mulai bergeser dari doa dan data korban tragedi menjadi berkembang dan cenderung liar ke arah siapa yang layak disalahkan dalam tragedi ini. Bermunculan spekulasi, dan jika ditarik garis pemisah opini yang berkembang ke arah Saudi versus Iran.

Beberapa pihak menyebarkan informasi bahwa penyebab utama tragedi Mina ini adalah jamaah haji asal Iran yang tidak tertib dalam mengambil jalur perjalanan. Sementara pihak pro Iran mengatakan Saudi selaku penyelenggara tidak becus mengatur pelaksanaan rangkaian ibadah haji di Mina. Ditambah bumbu penyedap dimana konon sebagian jalan ditutup karena putra mahkota ingin melalui jalan tersebut sehingga menyebabkan penumpukan jamaah haji dari dan akan menuju lokasi jumrah Aqabah.

Terlepas dari berbagai spekulasi yang berkembang melalui media sosial, ada yang menarik dari “perang” opini yang terjadi pasca tragedi Mina sehari lalu. Pihak-pihak yang gencar melakukan protes keras kepada kerajaan Saudi Arabia sebagai penyelenggara dan penanggungjawab ibadah haji adalah Iran dan pihak-pihak yang pro terhadap mereka.

Media-media pro Iran pun gencar membentuk opini sedemikian rupa yang mengarah kepada kesimpulan bahwa Saudi-lah biang keladi dari tragedi Mina. Opini dari kubu pro Iran pun semakin renyah karena dibalas dengan pihak-pihak anti Iran. Pada akhirnya, ide internasionalisasi Mekkah dan Madinah pun kembali dikemukakan oleh kubu pro Iran.

Ide internasionalisasi Mekah dan Madinah bukanlah barang baru. Pada dekade 80-an ide ini pernah dipopulerkan oleh pemimpin spiritual tertinggi Syiah sekaligus pemimpin revolusi Iran, Khomeini. Khomeini meminta agar pengelolaan dua kita suci umat Islam itu dikelola oleh Komite Islam Internasional dan tidak dibawah pemerintah Kerajaan Saudi Arabia. Seruan Khomeini ini pun berujung kepada tragedi Mekah pada 1987 dimana 400 lebih warga Iran tewas setelah membuat kerusuhan di Mekkah. Berbagai kalangan menilai insiden Mekah 1987 itu akibat dari provokasi dari Khomeini.

Kembali ke tragedi Mina kemarin, berbagai opini gencar disuarakan kepada para pendukung Iran. Mereka menyuarakan bahwa Saudi adalah pihak yang tidak becus menjadi penyelenggara haji, dan sudah saatnya pengelolaan dua kota suci umat Islam di-internasionalisasi. Ide Khomeini pun kembali dimunculkan, walau tanpa menyebut sang empunya.

Dengan kata lain politisasi tragedi Mina menjadi isu Iran versus Saudi menjadi terdengar sumbang, ada pihak yang memang sengaja menginginkan isu ini kembali mengemuka. Setumpuk kepentingan di balik isu internasionalisasi dua kota suci pun terasa. Mulai dari kepentingan politik, ekonomi dan hegemoni dunia Islam terlihat.

Iran yang notabene menganut agama Syiah sangat berkepentingan dengan ide internasionalisasi. Selain mereka melanjutkan ide Khomeini, tentu mereka juga berkepentingan untuk mendelegitimasi Saudi sebagai rival mereka dalam pertarungan geopolitik Timur Tengah plus kekuatan pengaruh di dunia Islam.

Jika boleh sedikit berandai-andai, tidak ada jaminan penyelenggaran haji dan pengelolaan dua kota suci menjadi lebih baik jika dialihkan dari tangan Saudi Arabia. Justru tantangan kompleks akan menanti dengan terlibatnya sejumlah pihak dalam mengaturnya. Kita perlu juga menyadari mengatur 1.355.000 jiwa ditambah 48.000 jamaah haji domestik— berasal dari budaya yang berbeda, bahasa yang berbeda—dalam satu titik yang sama tidaklah mudah,.

Menyalahkan pihak penyelenggara, dalam hal ini Saudi Arabia seperti opini yang beredar, tak lepas dari aroma kebencian Iran (penganut Syiah) pada Saudi Arabia dan merekapun selalu bernafsu untuk melepas dominasi Saudi pada dua kota suci. Iran yang Syiah punya hajat untuk menguasai dua kota suci dan tentu tujuan mereka tidak perlu dirinci disini, yang pasti mereka adalah aliran sesat yang merusak. Kita pun tahu apa jadinya jika Iran yang syiah turut andil mengelola dua kota suci.

Namun terburu-buru menyalahkan jamaah asal Iran sebagai penyebab tragedi Mina juga perlu dikoreksi, mengingat tragedi ini bukan baru satu kali, apakah kita mau menyimpulkan bahwa seluruh tragedi di Mina sejak kurun 30 tahun belakangan selalu disebabkan oleh jamaah Iran? Tentu ini kesimpulan yang berlebihan.

Kita tidak boleh terbuai dengan pertarungan opini yang terjadi, ingat hasil investigasi terkait tragedi Mina belum diumumkan, mari kita sama-sama bersabar untuk mendapatkan informasi akurat seputar penyebab tragedi tersebut dari sumber-sumber yang bertanggungjawab.

Terkait internasionalisasi pengelolaan dua kota suci, selama dikelola oleh umat Islam (bukan Syiah bukan pula PBB serta pihak mana pun di luar Islam) dan tak ada syariat yang diubah dalam praktik ibadah haji selama ini, maka semua pintu yang diyakini akan membawa kebaikan bersama, syariat Islam senantiasawelcome.

Penulis: Usyaqul Hurr

Selasa, 28 April 2015

KUPAS TUNTAS LAGU SESAT SYI'AH "YAA THAYYBAH"



Rupanya nasyid Ya Thayybah yang selama ini didendangkan oleh umat Islam di Malaysia & Indonesia sebenarnya lagu nasyid yang diambil dari nasyid syiah !
Mulai Hari ini dan Seterusnya...

Jangan lagi Umat Islam ikut menyanyikan Nasyid ini..!
Selain Musik itu di larang, Lirik Lagu ini adalah Lagu Syi'ah !
Pujian 'Ghuluw' (berlebih-lebihan) kepada Manusia (Ali).
Kaum Syi'ah sangat meng-Agungkan dan meng-Kultuskan Ali.

Dibalik lagu "Yaa Thaybah" ini ada kultus dan penuhanan kepada 'Ali bin Abi thalib, dan berlebih-lebihan dalam memuji hasan dan husain maka lagu ini sangat jarang ditemukan terjemahannya, bila diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia sering diputar maknanya, padahal jika difahami dalam kaidah 'arabnya bermakna pemujaan kepada 'Ali, Hasan, dan Husain.

Inilah liriknya, dalam versi 'arab, latin, dan terjemahannya :

يَا طَيْبَة يَا طَيْبَة يَا دَوَالْعيَا نَا
اِشْتَقْنَا لِكْ وَالْهَوَى نَدَانَا، وَالْهَوَى نَدَانَا

يَا عَلِىَّ يَاابْنَ اَ بِى طَا لِبْ
مِنْكُمُ مَصْدَرُ المَوَا هِبْ
يَا تُرَ ى هَلْ ءُرَى لِى حَاجِبْ
عِنْدُكُمْ اَفضَلُل الغِلمَاَنَ اَفضَلُل الغِلمَاَ نَ

اَسْيَادِي الْحَسَنْ وَالحُسيْنِ
اِلَى النَّبِيِ قُرَّ ةْ عَيْنِ
يَا شَبَا بَ الجَنَّتَيْنِ
جَدُّكُمْ صَا حِبُ القُرْ آنَ صَا حِبُ القُرْ آنَ

yaa thaybah, yaa thaybah, yaa thaybah, yaa thaybah, yaa dawal'ayanaa
isytaqnaa lika wal hawaa nadaana, wal hawa nadaana

yaa 'aliy yaa ibna abi thalib
minkum mashdarul mawahib
yaa tura hal ura liy haajib
'indakum afdhalul ghilmana, afdhalul ghilmana

asyadiy alhasan wal husaini
ila annabiy qurrata 'aini
yaa syababal jannataini
jaddukum shahibul qurana, shahibul qurana

Artinya :

Wahai sang penawar, wahai sang penawar, wahai penyejuk mata kami
kami merindukanmu dan hawa itu telah memanggil kami, dan hawa itu telah memanggil kami

Wahai Ali wahai putera Abi Tholib
darimulah sumber keutamaan
wahai engkau yang dilihat (maksudnya 'Ali) apakah tirai menjadi pengghalang bagiku (dari melihatmu)
sedang disisimu memiliki dua orang sebaik-baik anak, dua orang sebaik-baik anak

sayyidku Al-Hasan dan Al-Husain
sebagai Cahaya mata nabi
Wahai dua pemuda surga
kakekmu ahli quran,, ahli quran

dimana letak penuhanannya ?
ada pada 3 kalimat berikut :
pertama :

يَا دَوَالْعيَا نَا
اِشْتَقْنَا لِكْ وَالْهَوَى نَادَانَا، وَالْهَوَى نَادَانَا
yaa dawal'ayanaa
wal hawaa nadaana, wal hawa nadaana

artinya :
wahai penyejuk mata kami
kami telah merindukanmu dan hawa itu telah memanggil kami, dan hawa itu telah memanggil kami

kedua pada kalimat ini

يَا عَلِىَّ يَاابْنَ اَ بِى طَا لِبْ
مِنْكُمُ مَصْدَرُ المَوَا هِبْ
yaa 'aliy yaa ibna abi thalib
minkum mashdarul mawahib

artinya :
Wahai Ali wahai putera Abi Tholib
darimulah sumber keutamaan

dan ketiga pada kalimat ini

يَا تُرَ ى هَلْ ءُرَى لِى حَاجِبْ
yaa tura hal ura liy haajib

artinya :
wahai engkau yang dilihat (maksudnya 'Ali) apakah tirai menjadi penghalang bagiku (dari melihatmu).

_______________

Sungguh jika dilihat pada tiga kalimat diatas nyatalah mereka kufur kepada Allah, tidak ada kerinduan mereka kepada Allah, mereka tidak ingat kepada Allah ketika mengucapkan kalimat-kalimat itu. Seakan-akan semua hidup dan mati hanya dipersembahkan untuk keluarga 'Ali dengan melupakan Allah.

Bagaimanapun, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu adalah manusia biasa, bukan Tuhan. Di dalam nyanyian itu sampai disanjung sebegitu, dianggap, dari Ali lah sumber anugerah-anugerah atau bakat-bakat atau keutamaan-keutamaan. Ini sangat berlebih-lebihan alias 'ghuluw.'

Bahkan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam sendiri melarang kita Umatnya, agar jangan terlalu berlebihan Memuji dan memuja diri beliau. Pada diri beliau yang Mulia saja terlarang, apalagi pada diri Orang lain. tentu hal itu di Larang Keras ..!

لاَ تُطْرُوْنِيْ كَمَا أَطْرَتِ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُهُ فَقُوْلُوْا عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ (رواه البخاري)

“Janganlah kalian memuji / menyanjung aku secara berlebihan, sebagaimana kaum Nasrani menyanjung Isa bin Maryam. Aku hanyalah hamba-Nya, maka katakanlah ‘hamba Allah dan Rasul-Nya”

حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ سَمِعْتُ الزُّهْرِيَّ يَقُولُ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ سَمِعَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ عَلَى الْمِنْبَرِسَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا تُطْرُونِي كَمَا أَطْرَتْ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُهُ فَقُولُوا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ
Telah bercerita kepada kami Al Humaidiy telah bercerita kepada kami Sufyan berkata, aku mendengar Az Zuhriy berkata, telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin 'Abdullah dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhua bahwa dia mendengar 'Umar radliallahu 'anhum berkata di atas mimbar, "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian melampaui batas dalam memujiku (mengkultuskan) sebagaimana orang Nashrani mengkultuskan 'Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku hanyalah hamba-Nya, maka itu katakanlah 'abdullahu wa rasuuluh (hamba Allah dan utusan-Nya").
(HR. Bukhari)
__________________________

Ini Link Video Lagunya ==> http://www.youtube.com/watch?v=4U3C3k1O5PI

Jangan kaget kalo lagu2 yang mereka bawakan diambil dari lagu2 ajaran Syiah. Seperti lagu berikut ini :

“Ya Thayyibah…ya Thayyibah…”

Contoh (dijamin 100% Syiah):
http://www.youtube.com/watch?v=9h2Wv-24rMc&feature=related

(Ket: Jangan didengarkan dan jangan dinikmati lagunya. Sekedar referensi saja)

Video Sujud di Atas batu Karbala ==> http://www.youtube.com/watch?v=NCSC-P2Yr1Y&feature=youtu.be

______
*Dari berbagai sumber



3 HAL YANG HARUS DILAKUKAN SUAMI USAI BERCINTA


“Bercinta” adalah salah satu nikmat dalam pernikahan. Terpenuhinya kebutuhan biologis suami istri adalah nikmat yang perlu disyukuri. Namun, seorang suami perlu mengerti bahwa ia tidak boleh berhenti hanya di situ kemudian langsung tertidur meninggalkan istri.

Untuk lebih membahagiakan istri, sebaiknya para suami memperhatikan 3 hal berikut ini setelah “bercinta” dengan istri.

1. Tahanlah kantuk anda, sempatkan bicara atau bermesraan

Secara umum, wajar seorang suami cepat mengantuk setelah “bercinta” dengan istrinya. Pada saat mencapai puncak, seorang laki-laki memang mengeluarkan hormon yang menimbulkan rasa letih. Hal inilah yang menyebabkannya mengantuk.

Namun, suami disarankan untuk tidak langsung tidur. Hendaklah ia menahan kantuknya dan menemani istrinya dengan bicara atau bermesraan. Pendinginan, istilahnya. Hal ini tampak sepele, tetapi membawa kebahagiaan tersendiri bagi seorang istri.

2. Saling berpelukan, bukan saling memunggungi

Syaikh Fuad Shalih menjelaskan bahwa dalam kehidupan pernikahan, ada kenikmatan spiritual di atas kenikmatan biologis. Dan ini bisa didapatkan jika suami memahami bahwa bagi seorang wanita, perhatian, kasih sayang dan hubungan jiwa dibutuhkan lebih banyak dan lebih besar daripada hubungan badan.

“Suami istri yang saling mencintai takkan merasa ingin saling menjauhi setelah berhubungan. Keduanya justru berhasrat untuk terus berpelukan, sampai seluruh hasrat yang menggelora menjadi tenang, digantikan oleh kelembutan, kasih sayang dan kehangatan,” terangnya dalam buku Untukmu Yang Akan Menikah & Telah Menikah.

Maka, berbaringlah dalam kondisi saling berpelukan. Terlebih jika kantuk tak bisa lagi ditahan.

3. Bersyukurlah kepada Allah kemudian berterima kasihlah kepada istri

Wanita adalah makhluk yang paling berperasaan. Ia merasakan bahasa tubuh dan kata-kata jauh lebih besar daripada seorang laki-laki. Dan ia juga membutuhkan “konfirmasi” apakah apa yang ia lakukan untuk suami telah sesuai dengan harapan cintanya, sementara pada saat yang sama seorang istri malu bertanya. Maka ucapan suami “terima kasih sayang, atas cintamu”, "terima kasih sayang, atas malam ini", dan sejenisnya, membuat ia merasa sangat dihargai dan dicintai. Hal-hal ini pula yang membuat seorang istri berusaha bertumbuh lebih baik dalam membersamai suami, sebab ia telah mendapatkan konfirmasi bahwa apa yang ia berikan telah diterima dengan baik oleh suami.

Tentunya, selain tiga hal ini, ada hal lain yang tak boleh dilupakan khususnya terkait fiqih. Diantaranya kewajiban mandi junub, atau mencukupkan diri dengan berwudhu dan menunda mandi hingga bangun kembali. Wallahu a’lam bish shawab. [Abu Nida]

WANITA, "Makhluk Dari Mars"...?

Gambar: diperagakan oleh aleg sexy DPR RI
Benar sih.. kalau ada yang bilang wanita itu makhluk yang unik. Setidaknya beberapa adegan cerita di bawah ini sedikit banyak pernah kita alami. Dan sedikit banyaknya menggambarkan keunikan wanita, sehingga sering dibilang sebagai "Makhluk Dari Mars".


Wanita : bajunya bagus yah?
Pria : beli
Wanita : tapi mahal
Pria : demi istri
Wanita : lagi banyak keperluan bulan ini
Pria : ya udah ga usah
Wanita : Ok, mau deh
Pria : .....*nyinggg..
--
Wanita : aku bagus ga pake ini?
Pria : Bagus
Wanita : tapi kayaknya aku keliatan
gemuk kalo pake ini
Pria : ya udah pake yang lain
Wanita : tuh kaan...AKU GEMUK!
Pria : ' *tepok jidat
--
Pria : baju barunya bikin kamu makin
cantik
Wanita : ooo...jadi kalo pake baju lain
aku jelek?
Pria : *kejang2*
--
Pria : Aku anter ya
Wanita : Ga usah, aku bisa sendiri
Pria : Yaa deh
Wanita : kamu tega aku pulang
sendirian?
Pria : *gigit sepatu*
--
Pria : maafin aku ya...kamu gpp kan?
Wanita : Aku gpp
Pria : Oke, good
Wanita : KAMU GAK SENSITIF!
Pria : *mimisan*
--
Wanita : Aku dong, beli sepatu ini
150rb, murah ya?
Pria : Di toko sana 145rb
Wanita : APAAA...!?!?!
Pria : *selisih goceng doang*
--


Wanita : jangan hub aku lagi!
Pria : kenapa?
Wanita : males sama kamu
Pria : Iya
*esoknya*
Wanita : Kamu kebangetan ya,
bukanya baikin aku, malah ngilang!!!
--
Wanita : cantik mana aku sama dia?
Pria : kamu
Wanita : bohong!
Pria : ya udah, cantik dia
Wanita : kamu jahat! kita putus!
--
Pria : Tasnya 500 ribu
Wanita : Mahal, ga usah
Pria : kalo yang ini 1,2jt disc 50%
Wanita : wow! harus dibeli ni, jarang"
ada diskon 50%
Pria : *sama aja boong*
--
Wanita : baju merah/hitam?
Pria : yang merah OK
Wanita : hitam juga bagus kan?
Pria : iya sih
*ujung2nya pake yang krem*
--
Wanita : BBM-an yuk
Pria : lagi kerja
Wanita : Kamu jahat!
Pria : Oke Oke, ada apa?
Wanita : bentar-bentar... ada PING!
Pria : *Ngelus-ngelus dada
--
Pria : Mau makan apa?
Wanita : terserah
Pria : ayam?
Wanita : berminyak
Pria : ikan?
Wanita : nggak ah, amis
Pria : trus makan apa?
Wanita : terserah!
Pria : *stroke*
--
Wanita : Eh dia cantik yah?
Pria : iya, cantik
Wanita : cantik mana sama aku?
Pria : ...(trauma)
Wanita : CANTIK MANAAA...!!
Pria : Cantikan kamu-lah
Wanita : bohong!!!
Kalau dari cerita ini, kira-kira kamu pernah merasakan hal ini tidak..?!

Like n share...

Sabtu, 25 April 2015

COWOK IDAMAN PARA CEWEK


Cewek : Mas kerja dimana?
Cowok : Saya cuma usaha beberapa hotel bintang 4 dan 5 di Jakarta dan Bali…
Cewek : (WAW…Konglomerat pasti!)… Mas tinggal dimana?
Cowok : Pondok Indah Bukit Golf…
Cewek : (WAW kereenn…Rumah Orang-orang “The Haves”) Pasti gede rumahnya yah…?
… Cowok : Ngga ah…Biasa aja koq…cuma 3000 m2…
Cewek : (Busett!) Pasti mobilnya banyak yah…?
Cowok : Sedikit koq…Cuma ada Ferrari. Jaguar. Mercedes. BMW. Mazda…
Cewek : (Wah cowok idaman gue nihh!!) Mas uda punya istri…?
Cowok : Hmm…Sampai saat ini belum tuh…hehe…
Cewek : (Enak juga nih kalu gue bisa jadi bininya…) Mas merokok??
Cowok : Tidak…rokok itu tidak bagus untuk kesehatan tubuh…
Cewek : (Wah sehat nihh!) Mas suka minum-minuman keras?
Cowok : Tidak donk…
Cewek : (Gilee…Cool abissss!!) Mas suka maen judi??
Cowok : Nggak…ngapain juga judi? ngabisin duit aja
Cewek : (Ooohhhh…So sweett…) Mas suka dugem gitu ga??
Cowok : Tidak tidak…
Cewek : (Iihh…sholeh banget nih cowok!) Mas udah naik haji?
Cowok : Yah…baru 3x dan umroh paling 6x…
Cewek : (Subhanallah…calon surgawi…) Hobinya apa sih mas?
Cowok : BOHONGIN orang……




Cewek : #$%^$%$#**..??///